Kau di Sana, Aku di Sini…Kau di Hatiku

18 01 2009

Tak terasa, tahun baru smakin berlalu, meninggalkan kenangan… mengukir harapan

Dan di sana…di  negeri para nabi…perang masih meregang nyawa… membanjirinya dengan darah para syuhada…

Ah… akupun bingung harus berbuat apa,

Karena negerikupun juga sedang memanas…

Menyambut kompetisi mulia…menyambut harapan yang selalu ada….

Terkadang ku pun berfikir… kenapa ini harus ada…

Kenapa Engkau biarkan Biadab itu merasakan KESOMBANGAN

Kenapa Engkau biarkan Pembunuh itu menikmati KESENANGAN

Kenapa Engkau biarkan darah saudaraku mengalir tak terbayarkan

Bukankah satu nyawa seorang muslim jauh lebih berharga dari 1000 nyawa orang Tak Bernilai itu. Dan bukankah darah bocah-bocah hafidz al quran itu lebih berharga dari manusia-manusia yang ketakutan akan kekuatan mereka kelak.

Ah Robbi…  berapa banyak nyawa saudaraku yang harus terbang untuk meraih kemenangan

Aku tak mampu melihatnya… dan ku tak mampu menjulurkan tanganku kesana

Bukan ku ragu Kau takkan membantu, tapi ku tak kuasa terus menyaksikannya

Tapi ku yakin… seperti keyakinan sahabat-sabahat manusia pilihanMu

Semakin malam…akan semakin larut…dan semakin gelap… Peperangan demi peperangan semakin mengiris hati…mendebarkan…

dan semakin larut…semakin hebat peperangan… pagi akan sgera menjelang…kemenangan akan segera datang….

Saudaraku di Palestina… semoga kau takkan pernah jenuh memenangkannya, karena kita tak kan jenuh mendoakanmu…

Bukan hanya doa… sudah sampaikah saudara-saudara dari negeriku di dekatmu

Kudengar dari ibuku, pengisi kajiannya yang seorang dokter  menyusul suaminya yang ke negerimu lebih dulu…

Semoga kau merasakan cinta kami untukmu dan semoga pertolongan Alloh akan segera hadir menyapu segala kedzoliman

Kitakan berjuang bersama…di negerimu…di negeriku… dalam resonansi yang sama… hingga cahaya islam menyinari negeri kita… menyinari dunia… dan mengantarkan kita ke surga… yang tiada lagi kegaduhan yang menyiksa.





Tragedi dalam Pergantian…

29 12 2008

Dua pergantian berdampingan

Menawarkankan indahnya harapan

Banyak yang telah terjadi, tak kuduga…

Dan ku tahupun hanya sebuah kebetulan

Di saat ku rajut berbagai harapan

Setiap orang berlomba menuliskan doa

Pesan singkat menjadi perekat yang terkirim

Banyak doa, banyak pinta…

Tapi di sudut sana

Ada keberanian yang tlah lama membersamai doa

Mereka bukan tanpa jiwa

Kusaksikan keberanian mereka

Mereka bukan insan yang tak sayang nyawa

Tapi mereka bukan pemuda yang rela begitu saja

Nyawa saudaranya melayang tanpa harga

700 orang terluka, 200 orang melayang nyawanya

Dan mereka adalah saudaraku, saudara kita…

Ah, apa artinya lemparan batu para pemuda itu

Dibanding roket-roket dan kendaraan baja yang seolah menghina

Tapi bagiku…,

Batu-batu itu akan menggoreskan ketakutan di wajah para biadab

Yang tak tahu apa artinya sebuah nyawa

Mereka takkan mampu lagi menikmati ketenangan dunia

Ku ragu, apakah mereka adalah manusia yang diharapkan dunia

Karena seolah mereka tak punya mata dan telinga

Protes, demo, bahkan kecaman dunia

Seolah bagi mereka adalah peramai suasana.

Diriku memang tak pernah berada di sana

Tapi menyaksikanmu mengiris batinku

Mendengar nama negaramu…Palestina…

Mengiramakan resonansi semangatmu

Mengajarkan harapan yang selalu terpoles baru…

lebih indah walau maknanya serupa

Untukku…untuk kita yang pernah mendengarnya

Semoga kita tak pernah melupakan mereka…dalam doa kita

Dalam harapan kita, dalam hasrat kita untuk mencintai mereka

Sperti cinta kita pada saudara yang slalu ada di samping kita

Dan mememani perjalanan kita…

Selamat tahun baru saudaraku… Beribu doa kan membersamaimu…produk_boikot





Bersamamu Aku…

15 12 2008

Beberapa  langkah telah terlewati…

Tak tahu mana yang berarti,

Yang pasti langkah ini takkan terhenti,

Hanya karena kerikil dan duri,

Tlah terajut dalam mimpi,

Sekarang saatnya berlari,

Mencapai sebuah janji…merce67Saksikanlah…

Aku bukan lilin yang membakar diri hanya tuk menerangi,

Tapi aku juga bukan mereka yang menengok lalu pergi,

Aku kan melaju bersamamu, disampingmu…

Dalam kecepatan dan hentakan yang tak terduga,

Dalam irama ikhtiar yang mempesona,

Dalam bahasa cinta yang tak mereka mengerti,

Karena janji-Nya begitu pasti…